Monday, April 17, 2017

DETEKSI DINI SEPSIS (SEPSIS 3)

Pada tahun 1995 insiden severe sepsis di Amerika Serikat mencapai 300 kasus, dengan angka kematian 250.000/tahun (Angus et al, 2001). Sedangkan kasus kematian di Inggris yang diakibatkan oleh severe sepsis pada tahun 2004 mencapai level 14.000 kasus (Harrison et al, 2006). Selain itu, total biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan sepsis mencapai 20.3 milyar dolar Amerika per tahun pada tahun 2011. Atau dengan kata lain biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi sepsis per episode sepsis mencapai 25.000 – 50.000 dolar Amerika (325 – 550 juta) rupiah (Martin, 2012). Sumber infeksi yang bisa menyebabkan sepsis diantaranya berasal dari infeksi saluran pernapasan (35%), infeksi saluran perkemihan (21%), intra abdominal (16.5%) dll. Menurut konsensus internasional ke 3 pada tahun 2016, sepsis merupakan ancaman kehidupan akibat disfungsi multipel organ yang disebabkan oleh proses infeksi. Untuk pengkajian awal sepsis kita bisa menggunakan SOFA Score (Sequential Organ Failure Assessment Score) atau qSOFA. qSOFA digunakan pada pasien-pasien non ICU. Adapun elemen penilaian pada qSOFA adalah sebagai berikut (JAMA, 2016) : 1. Tekanan Darah (Hypotensi dengan nilai tekanan darah sistolik < 100 mmHg. 2. Perubahan pada status mental 3. Respirasi (terjadi takipneu dengan RR > 22 x/menit) Jika score qSOFA menunjukkan nilai lebih atau sama dengan 2, maka akan berisiko mengalami perburukan outcome kesehatan. Jika klien menunjukkan tanda-tanda infeksi dan disertai dengan nilai qSOFA 2 atau lebih, maka pasien harus segera dirujuk ke ICU tanpa harus diperiksa laboratorium terlebih dahulu. Untuk SOFA, direkomendasikan untuk pasien yang dirawat di ICU. Peningkatan score 2 (dua) atau lebih diindikasikan adanya kecurigaan infeksi dan gagal organ. Gejala sepsis dan disertai dengan MAP < 65 dengan penggunaan vasopressor, lactate serum > 2 mmol/L, serta tidak ada gejala hipovolemi menunjukkan adanya SHOCK SEPTIC. SIRS masih digunakan sebagai panduan klinis dalam mendeteksi adanya infeksi, tetapi “severe sepsis” tidak digunakan dalam klasifikasi baru (SEPSIS 3). qSOFA direkomendasikan untuk mendeteksi secara dini adanya sepsis. Hipotensi dan pemeriksaan laktat menjadi poin penting dalam kriteria Shock Septic yang baru.

No comments:

Post a Comment