A. Pengertian
Pankreatitis akut adalah suatu proses peradangan akut yang mengenai pancreas dan ditandai oleh berbagai derajat odema, perdarahan, dan nekrosis pada sel-sel acinus dan pembuluh darah (Silvia A, 1994).
B. Etiologi
1. Penyakit traktus billiaris
Adanya kelainan pada traktus billiaris misalnya, suatu obstruktif, maka dapat menyebabkan timbulnya inflamasi. Hal ini lebih nyata pada penderita dengan batu di ampula vateri, sewaktu-waktu akan timbul spasme pada spincter oddi, sehingga timbul keluhan kolik dan dapat timbul sepsis. Selain itu juga akan terjadi sumbatan pengeluaran pada getah pancreas, sehingga terjadi kenaikan tekanan di dalam duktus pankreatikus yang berakibat menambah sekresi enzim.
2. Alkohol
Alkohol akan merangsang sekresi asam lambung dan sekresi dari secret duodenum. Dengan adanya hipersekresi tersebut menyebabkan sekresi getah pancreas bertambah. Di samping itu, alcohol juga menyebabkan reensi dari spincter pada kolon choledeochodeuodenal junction. Oleh karena itu, diduga alkohol aka menyebabkan terhalangnya aliran getah pankreas.
3. Infeksi
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat bakteri di dalam empedu yang merupakan penyebab terjadinya aktivasi enzim pancreas. Beberapa bakteri yang diduga dapat menyebabkan pancreatitis adalah protecus vulgaris, Streptococcus piogenes, pseudomonas aeruginosa. Infeksi virus mungkin juga dapat menimbulkan pancreatitis akut, seperti pada morbili dan hepatitis virus yang dapat disertai dengan pancreatitis.
4. Trauma pada perut bagian atas
Trauma tajam yang mengenai pancreas mempunyai prognosa yang jelek. Trauma tumpul menyebabkan rusaknya jaringan pancreas sehingga timbul pankreatitis.
5. Hiperlipidemia
Sampai saat ini belum diketaui secara pasti hubungan antara hipertrigliseridemia dengan timbulnya pancreatitis. Yang jelas gambaran pancreatitis yang berkaitan dengan hiperlipidemia adalah :
a. Pada saat timbul serangan pancreatitis tidak disertai peningkatan amylase serum
b. Pada tipe ini serangan ulang dapat dicegah dengan diit rendah lemak terutama terhadap trigliserida.
6. Hiperparatiroid
Adanya batu di saluran pancreas menimbulkan hiperkalsemia yang mengakibatkan aktivasi tripsin selama sekresi pancreas, sehingga timbul pancreatitis. Perlu ditambahkan bahwa penderita hiperkalsemia tanpa disertai hiperparathiroid sangat menimbulkan pancreatitis.
7. Obat-obatan
Beberapa obat yang diduga dapat menyebabkan pancreatitis akut adalah golongan diuretika (furosemid), glikokortikoid, azulfidin, tetrasiklin, dll.
8. Pasca bedah
Terutama ditemukan setelah pembedahan pancreas, traktus billiaris, dan lambung. Jika ditemukan kenaikan amylase serum setelah laparotomi harus diperkiraka kemungkinan timbulnya pancreatitis.
C. Tanda dan Gejala
1. Tanda Subyektif
a. Nyeri perut hebat yang timbul secara mendadak dan terus menerus, biasanya nyeri dirasakan di epigastrium yang terpusat di kanan atau di kiri garis tengah. Nyeri sering menyebar ke punguung dan dirasakan tegang, nyeri tekan.
b. Nausea dan vomitus
c. Perut kembung sukar flatus
d. Ekstremitas terasa dingin
e. Lemah
2. Tanda Obyektif
a. Hipotensi
b. Tachikardi
c. Peningkatan suhu tubuh 38 – 39°C
d. Leukositosis
e. Dinding abdomen kaku dan tegang
f. Bising usus kurang, kadang menghilang
g. Adanya tanda Cullen (warna biru sekitar pusat sebagai akibat dari perdarahan retroperitoneal).
D. Anatomi dan Fisiologi Pankreas
1. Pengertian
Pankreas adalah sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limpa beratnya kurang lebih 60-90 gram, terbentang pada vertebra lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung.
2. Bagian dari pancreas
a. Kepala pancreas
Terletak di sebelah kanan rongga kanan abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang melingkarinya.
b. Badan pancreas
Merupakan bagian utama yang letaknyadi belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis I.
c. Ekor pancreas
Bagian yang runcing di sebelah kiri yang sebenarnya menyentuh limpa.
3. Fungsi pancreas
a. Fungsi eksokrin
Yang membentuk getah pancreas berisi enzim dan elektrolit.
b. Fungsi endokrin
Sekelompok kecil sel epithelium yang membentuk kepulauan langerhaens yang menskresi hormone insulin dan glucagon yang langsung dialirkan ke peredaran darah kemudian dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.
E. Patofisiologi
Adanya berbagai factor etiologi pada pancreatitis akut menimbulkan terbentuknya rangkaian kejadian patofisiologi yang uniform pada timbulnya penyakit ini. Rangkaian ini didasarkan pada aktivasi enzim di dalam pancreas yang kemudian mengakibatkan autodigesti organ dalam proses aktivasi enzim. Peran penting terletak pada tripsin yang mengaktivasi semua enzim pancreas yang terlihat pada proses autodigesti. Hanya lipase yang aktif yang tidak tergantung pada tripsin.
Aktivasi enzim secara normal dimulai oleh enterokinase di duodenum ini mengakibatkan mulanya aktivasi tripsin yang lali mengaktivasi enzim yang lain. Diduga aktivasi dini tripsinogen menjadi tripsin adalah pemicu terjadinya autodigesti penkreas.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Peningkatan amylase pada 24 – 72 jam pertama, peningkatan lipase yang bertahan lebih lama dari amylase, hiperglikemia, hipertrigliseridemia, peningkatan bilirubin lebih dari 4 mg%.
2. Pemeriksaan CT scan abdomen
Pembesaran pancreas yang difus atau local.
Pankreatitis akut adalah suatu proses peradangan akut yang mengenai pancreas dan ditandai oleh berbagai derajat odema, perdarahan, dan nekrosis pada sel-sel acinus dan pembuluh darah (Silvia A, 1994).
B. Etiologi
1. Penyakit traktus billiaris
Adanya kelainan pada traktus billiaris misalnya, suatu obstruktif, maka dapat menyebabkan timbulnya inflamasi. Hal ini lebih nyata pada penderita dengan batu di ampula vateri, sewaktu-waktu akan timbul spasme pada spincter oddi, sehingga timbul keluhan kolik dan dapat timbul sepsis. Selain itu juga akan terjadi sumbatan pengeluaran pada getah pancreas, sehingga terjadi kenaikan tekanan di dalam duktus pankreatikus yang berakibat menambah sekresi enzim.
2. Alkohol
Alkohol akan merangsang sekresi asam lambung dan sekresi dari secret duodenum. Dengan adanya hipersekresi tersebut menyebabkan sekresi getah pancreas bertambah. Di samping itu, alcohol juga menyebabkan reensi dari spincter pada kolon choledeochodeuodenal junction. Oleh karena itu, diduga alkohol aka menyebabkan terhalangnya aliran getah pankreas.
3. Infeksi
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat bakteri di dalam empedu yang merupakan penyebab terjadinya aktivasi enzim pancreas. Beberapa bakteri yang diduga dapat menyebabkan pancreatitis adalah protecus vulgaris, Streptococcus piogenes, pseudomonas aeruginosa. Infeksi virus mungkin juga dapat menimbulkan pancreatitis akut, seperti pada morbili dan hepatitis virus yang dapat disertai dengan pancreatitis.
4. Trauma pada perut bagian atas
Trauma tajam yang mengenai pancreas mempunyai prognosa yang jelek. Trauma tumpul menyebabkan rusaknya jaringan pancreas sehingga timbul pankreatitis.
5. Hiperlipidemia
Sampai saat ini belum diketaui secara pasti hubungan antara hipertrigliseridemia dengan timbulnya pancreatitis. Yang jelas gambaran pancreatitis yang berkaitan dengan hiperlipidemia adalah :
a. Pada saat timbul serangan pancreatitis tidak disertai peningkatan amylase serum
b. Pada tipe ini serangan ulang dapat dicegah dengan diit rendah lemak terutama terhadap trigliserida.
6. Hiperparatiroid
Adanya batu di saluran pancreas menimbulkan hiperkalsemia yang mengakibatkan aktivasi tripsin selama sekresi pancreas, sehingga timbul pancreatitis. Perlu ditambahkan bahwa penderita hiperkalsemia tanpa disertai hiperparathiroid sangat menimbulkan pancreatitis.
7. Obat-obatan
Beberapa obat yang diduga dapat menyebabkan pancreatitis akut adalah golongan diuretika (furosemid), glikokortikoid, azulfidin, tetrasiklin, dll.
8. Pasca bedah
Terutama ditemukan setelah pembedahan pancreas, traktus billiaris, dan lambung. Jika ditemukan kenaikan amylase serum setelah laparotomi harus diperkiraka kemungkinan timbulnya pancreatitis.
C. Tanda dan Gejala
1. Tanda Subyektif
a. Nyeri perut hebat yang timbul secara mendadak dan terus menerus, biasanya nyeri dirasakan di epigastrium yang terpusat di kanan atau di kiri garis tengah. Nyeri sering menyebar ke punguung dan dirasakan tegang, nyeri tekan.
b. Nausea dan vomitus
c. Perut kembung sukar flatus
d. Ekstremitas terasa dingin
e. Lemah
2. Tanda Obyektif
a. Hipotensi
b. Tachikardi
c. Peningkatan suhu tubuh 38 – 39°C
d. Leukositosis
e. Dinding abdomen kaku dan tegang
f. Bising usus kurang, kadang menghilang
g. Adanya tanda Cullen (warna biru sekitar pusat sebagai akibat dari perdarahan retroperitoneal).
D. Anatomi dan Fisiologi Pankreas
1. Pengertian
Pankreas adalah sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah, panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum sampai ke limpa beratnya kurang lebih 60-90 gram, terbentang pada vertebra lumbalis 1 dan 2 di belakang lambung.
2. Bagian dari pancreas
a. Kepala pancreas
Terletak di sebelah kanan rongga kanan abdomen dan di dalam lekukan duodenum yang melingkarinya.
b. Badan pancreas
Merupakan bagian utama yang letaknyadi belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis I.
c. Ekor pancreas
Bagian yang runcing di sebelah kiri yang sebenarnya menyentuh limpa.
3. Fungsi pancreas
a. Fungsi eksokrin
Yang membentuk getah pancreas berisi enzim dan elektrolit.
b. Fungsi endokrin
Sekelompok kecil sel epithelium yang membentuk kepulauan langerhaens yang menskresi hormone insulin dan glucagon yang langsung dialirkan ke peredaran darah kemudian dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.
E. Patofisiologi
Adanya berbagai factor etiologi pada pancreatitis akut menimbulkan terbentuknya rangkaian kejadian patofisiologi yang uniform pada timbulnya penyakit ini. Rangkaian ini didasarkan pada aktivasi enzim di dalam pancreas yang kemudian mengakibatkan autodigesti organ dalam proses aktivasi enzim. Peran penting terletak pada tripsin yang mengaktivasi semua enzim pancreas yang terlihat pada proses autodigesti. Hanya lipase yang aktif yang tidak tergantung pada tripsin.
Aktivasi enzim secara normal dimulai oleh enterokinase di duodenum ini mengakibatkan mulanya aktivasi tripsin yang lali mengaktivasi enzim yang lain. Diduga aktivasi dini tripsinogen menjadi tripsin adalah pemicu terjadinya autodigesti penkreas.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Peningkatan amylase pada 24 – 72 jam pertama, peningkatan lipase yang bertahan lebih lama dari amylase, hiperglikemia, hipertrigliseridemia, peningkatan bilirubin lebih dari 4 mg%.
2. Pemeriksaan CT scan abdomen
Pembesaran pancreas yang difus atau local.
No comments:
Post a Comment