Tuesday, September 23, 2014

JENIS-JENIS ARITMIA

  1. Aritmia yang disebabkan oleh gangguan pem­bentukan impuls terdiri dari:
a.         Nodus SA
1.    Takikardi Sinus (ST)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)           : 100 -150 x/mnt
Gelombang P               : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Interval PR                  : Normal (0,12 - 0,20 detik)
Gelombang QRS         : Normal (0,06 - 0,12 detik)
2.    Bradikardi Sinus (SB)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)           : Kurang dari 60 x/menit
Gelombang P               : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS dan T
Interval PR                  : Normal (0,12 - 0,20 detik)
Gelombang QRS         : Normal (0,06-0,12 detik)
3.    Aritmia Sinus
Irama                           : Tidak teratur
Frekwensi (HR)           : Biasanya antara 60 – 100 x/menit
Gelombang P               : Normal, setiap gel P selalu diikuli gel QRS danT
Interval PR                  : Normal (0.12- 0,20 detik)
GelombangQRS          : Normal (0,06 - Q.12denk)
4.    Sinus Arrest
Irama                           : Teratur, kecuali pada yang hilang
Frekwensi (HR)           : Biasanya kurang dari 60x/menit
Gelombang P               : Normal, kecuali pada yang hilang
Interval PR                  : Normal, kecuali pada yang hilang
Gelombang QRS         : Normal (0,06 - 0,12 detik)
Hilang satu atau beberapa gelombang P, QRS.T dan hilangnya tidak menyebabkan kelipatan jarak antara R - R
b.        Atrium
1.    Ekstrasistol Atrial (AES/PAB/PAC)
Irama                           : Tidak teratur, karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekwensi (HR)           : Tergantung irama dasarnya
Gelombang P               : Bentuk berbeda dari irama dasarnya
Interval PR                  : Normal atau memendek
Gelombang QRS         : Normal (0,06- 0,12 detik)
2.    Takiardi Atrial (PAT)
Irama                           : Teratur,
Frekwensi (HR)           : 150-250x/menit
Gelombang P               : Sukar dilihat, kadang terlihat,tetapi kecil
Interval PR                  : Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS         : Normal (0,06-0,12 detik)
3.    Flutter Atrial
Irama                           : Biasanya teratur, bisa juga tidak
Frekwensi (HR)           : Barvariasi (Bisa normal, lambat atau cepat)
Gelombang P               : Tidak normal, seperti gigi gergaji, teratur dan dapat dihitung
Interval                        : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS         : Normal, tetapi tidak semua gel QRS mengikuti gel P, sehingga pada flutter atrial sering disertai blok 2:1,3:1 atau 4 : 1
4.    Fibrilasi Atrial
Irama                           : Tidak tertur
Frekwensi (HR)           : Bervariasi (Bisa normal,lambat atau cepat)
Gelombang P               : Tidak dapat diidentifikasikan, sering terlihat keriting
Interval PR                  : Tidak dapat dihitung
Gelombang QRS         : Normal (0,06-0,12 detik)
c.         Nodus AV
1.    Irama Junctional (JR)
Irama                           : Teratur
Frekuensi (HR)            : 40 - 60 x/menit
Gelombang P               : Terbalik dl depan, di belakang atau menghilang
Interval PR                  : Kurang darl 0,12 detik tidak dapat dihitung
Getombang QRS         : Normal (0,06-0,12 detik)
2.    Ekstrasistol Junctional (JES/PJB/ PJC)
Irama                           : Tak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal,
Frekuensi (HR)            : Tergantung irama dasarnya
Gelornbang P             : Tidak ada atau tidak normal sesuai dengan  letak impuls
Interval PR                  : Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS         : Normal (0,06- 0,12 detik)
3.    Takikardi Junctional
Irama                           : Teratur
Frekuensi (HR)            : Lebih dari 100 x/menit
Gelombang P               : Tidak ada/ ada terbalik di depan atau dibelakang gel QRS
Interval PR                  : Tidak dapat dihitung atau memendek
Gelombang QRS         :  Normal (0,06-0,12 detik)
d.        Supraventrikel
1.    Ekstrasistol Supraventrikel (SVES)
Irama                           : Tidak teratur karena ada ekstrasistol yang timbul lebih awal
Frekwensi (HR)           : Tergantung irama dasar
Gelombang P               : Tidak ada atau kecil (Timbul lebih awal)
Interval PR                  : Tidak ada arau memendek
Gelombang QRS         : Normal (0,06 - 0,02delik)

2.    Takikardi Supraventrikel (SVT)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)           : 150-250 x/menit
Gelombang P               : Tidak ada atau kecil
Interval PR                  : Tidak ada atau memendek
Gelombang ORS         : Normal (0,06-0,12 defik)
e.         Ventrikel
1.    Irama Idioventrikel (IVR)
Irama                          : Teratur
Frekuensi (HR)            : 20- 40 x/menit
Gelombang P               : Tidak ada
Interval PR                  : Tidak ada
Gelombang ORS         : Lebar lebih dari 0,12 detik
2.    Ekstrasistol Ventrikel (VES/PVB/ PVC)
Irama                           : Tidak teratur karena ada irama yang timbul lebih awal
Frekuensi (HR)            : Tergaritung irama dasar
Gelombang P              : Tidak ada
Interval PR                 : Tidak ada
Gelombang QRS         : Lebar, lebih dari 0,12 detik
3.    Takikardi Ventrikel (VT)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)            : Tidak ada
Gelombang P                : Tidak ada
Interval PR                   : Tidak ada
Gelombang QRS          : Lebar, lebih dari 0,12 detik
4.    Fibrilasi Ventrikel (VF)
Irama                           : Tidak teratur
Frekwensi                    : Lebih    dari    350 x/menit sehingga tidak dapat dihitung
Gelombang P               : Tidak ada
Interval PR                  : Tidak ada
Gelombang QRS         : Lebar dan tidak teratur

  1. Disritmia yang disebabkan oleh gangguan penghantaran impuls
a.         Nodus SA
1.    Blok sinoatrial (SA Block)
Irama                           : Teratur, kecuali pada gelombang yang hilang
Frekwensi                    : Umumnya kurang dari 60 x/menit
Gelombang P               : Normal, dan hilang pada saat terjadi blok
Interval PR                  : Tidak ada
Gelombang QRS          : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Hilang satu atau dua gelombang P.QRS.T menyebabkan kelipatan jarak antara R - R
b.        Nodus AV
1.    Blok AV derajat 1 (First degree AV block)
Irama                           : Teratur
Frekwensi                    : Umumnya normal antar 60 -100x/menit
Gelombang P               : Normal
Interval PR                  : Memanjang, lebih dari 0,2.0 detik
Gelombang QRS         : Normal (0,06 - 0,12 detik)
2.    Blok AV derajat 2 (Second degree AV block) Tipe mobitz I (Wenckebach).
Irama                           : Tidak Teratur
Frekwensi                    : Normal antar 60 x/menit
Gelombang P               : Normal,tetapi ada satu P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR               : Makin lama makin panjang sampai ada gel yang tidak diikuti gel QRS, kemudian siklus makin panjang diulang
Gelombang QRS         : Normal (0,06 - 0,12 detik)
3.    Blok AV derajat 2 (Second degree AV block) Tipe mobitz II
Irama                           : Umumnya   tidak   teratur, kadang bisa teratur
Frekwensi (HR)           : Umumnya lambat kurang dari 60 x/menit
Gelombang P               : Normal, tetapi ada satu atau lebih gel P yang tidak diikuti gel QRS
Interval PR                  : Normal/memanjang secara konstan
Gelombang QRS         : Normal (0,06-0,12 detik)
4.    Blok AV derajat 3 (Total AV block)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)          : Kurang dari 60 x/menit
Gelombang P               : Normal, Tetapi gel P dan gel QRS berdiri sendiri sendiri sehingga gelombang P kadang  diikuti  gel  QRS kadang tidak.
Interval PR                  : Berubah-ubah
Gelombang QRS         : Normal atau memanjang lebih dari 0,12 detik
c.         Interventrikuler
1.    Right Bundle Branch Block (RBBB)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)           : Umumnya normal antara 60-100 x/menit
Gelombang P               : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS.T
Interval PR                  : Normal (0.12-0.20 detik)
Gelombang QRS         : Lebar (> 0.12 detik) Ada bentuk rSR ("M shape") di V1 dan V2, Gelombang S lebar dan dalam di lead I, II dan AVL, V5 dan V6, Perubahan ST segmen dan gelombang T di V1 dan V2
2.    Left Bundle Branc Block (LBBB)
Irama                           : Teratur
Frekwensi (HR)           : Umumnya normal antara 60 -100 x/menit
Gelombang P               : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS
Interval PR                  : Normal (0,12-0,20 detik)
Gelombang QRS         : Lebar (> 0.12 detik) Ada bentuk rSR ("M shape") di V5 dan V6  , Gelombang Q yang dalam dan lebar di V1& V2 Perubahan ST segmen dan gelombang T di V5 danV6

No comments:

Post a Comment