Istilah penyakit jantung, dalam bahasa masyarakat awam biasa disebut “angin duduk” merupakan istilah yang merujuk pada penyakit jantung koroner (PJK) atau dalam bahasa medis disebut sindroma koroner akut (SKA). Penyakit jantung merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh penyebab kematian di Indonesia, yaitu sebesar 26,4% (Depkes, 2006). Angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian yang disebabkan oleh kanker (6%). Dengan kata lain, kurang lebih satu diantara empat orang yang meninggal di Indonesia adalah akibat sindroma koroner akut. Pada tahun 2006, data rekam medis Pusat Jantung Nasional Harapan Kita mencatat 10,1% (92 orang) dari 962 penderita sindroma koronaria akut berusia di bawah 45 tahun dan angka ini menjadi 10,7% (117 orang) dari 1.096 seluruh penderita infark miocard akut (IMA) pada tahun 2007.
Penyakit jantung umumnya disebabkan karena adanya sumbatan pada arteri koroner (pembuluh darah pada jantung), sehingga aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke jaringan jantung mengalami gangguan. Hal tersebut akan memicu iskemik (kerusakan) pada jaringan jantung sehingga menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Nyeri biasanya akan dirasakan khas oleh pasien. Nyeri biasanya dirasakan pada dada sebelah kiri, menyebar ke bahu, punggung, dan tidak hilang dengan istirahat. Pasien yang mengalami sumbatan pada arteri koroner akan merasakan nyeri yang luar biasa. Jika anda atau teman anda mempunyai tanda dan gejala tersebut, maka hendaknya melakukan hal-hal berikut ini :
1. Segera istirahat saat anda melakukan aktivitas dan merasakan nyeri pada dada sebelah kiri.
Tindakan pertama yang paling tepat, saat merasakan nyeri dada sebelah kiri adalah dengan istirahat. Dengan beristirahat, akan menurunkan proses metabolisme dalam tubuh, sehingga kebutuhan oksigen dalam tubuh juga akan turun. Ketika kebutuhan oksigen turun, terutama kebutuhan oksigen ke jaringan jantung, maka nyeri pada jantung akan dapat dikurangi. Ketika dengan beristirahat nyeri juga tidak bisa hilang, maka segera pergi ke dokter.
2. Kurangi olahraga di malam hari
Olahraga di malam hari sebenarnya kurang bagus untuk kesehatan. Hal tersebut dikarenakan, pada kondisi malam hari, kadar oksigen di sekitar kita akan turun. Penyebabnya adalah pada malam hari, tumbuhan pun akan menyerap oksigen sebanyak-banyaknya untuk aktivitas respirasi (pernapasan), sementara di malam hari tumbuhan tidak menghasilkan oksigen karena proses fotosintesis tidak berjalan akibat cahaya matahari tidak ada. Sementara itu, ketika kita berolahraga di malam hari, tubuh kita akan banyak membutuhkan oksigen untuk proses pembakaran (energi) karena saat olah raga tubuh membutuhkan energy dalam jumlah yang sangat besar.
3. Hindari rokok
Rokok dapat memperburuk kondisi penyakit jantung koroner melalui tiga cara yaitu :
a. Menghirup asap rokok akan meningkatkan kadar karbonmonoksida (CO) darah. Hemoglobin sebagai komponen darah yang mengangkut oksigen lebih mudah terikat pada CO daripada O2. Oleh karena itu, oksigen yang disuplai ke jantung menjadi sangat berkurang, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk menghasilkan energi yang sama besarnya.
b. Asam nikonat pada tembakau akan memicu pelepasan katekolamin yang menyebabkan konstriksi (penyempitan) arteri. Aliran darah dan oksigenasi jaringan menjadi terganggu.
c. Merokok meningkatkan adhesi trombosit, sehingga mengakibatkan kemungkinan terjadinya peningkatan pembentukan thrombus.
4. Kurangi makan makanan yang mengandung kolesterol
Plasma lipid adalah asam lemak bebas yang berasal dari makanan dan sintesis lemak endogen. Hal yang merupakan komponen plasma lipid, yaitu: kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Kolesterol dan trigliserida merupakan dua jenis lipid yang mempunyai makna klinis penting sehubungan dengan arteosklerosis.
5. Periksa ke dokter
Dengan periksa ke dokter, kita akan diberikan obat dan juga dilakukan pemeriksaan EKG (elektrikardiogram). Jika kita benar menderita penyakit jantung, maka aka nada perubahan pada irama EKG. Setelah itu, biasanya akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan enzim jantung.
6. Jika sebelumnya anda sudah terdiagnosa penyakit jantung, usahakan selalu bawa obat ISDN (isoniazid dinitrate)
ISDN merupakan obat yang sifatnya melebarkan pembuluh darah. Dengan mengkonsumsi ISDN diharapkan pembuluh darah bisa lebar, sehingga aliran darah dan juga oksigen ke jaringan jantung akan lebih banyak. Hal tersebut diharapkan akan dapat mengurangi nyeri dalam kondisi yang darurat.
Penyakit jantung umumnya disebabkan karena adanya sumbatan pada arteri koroner (pembuluh darah pada jantung), sehingga aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke jaringan jantung mengalami gangguan. Hal tersebut akan memicu iskemik (kerusakan) pada jaringan jantung sehingga menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Nyeri biasanya akan dirasakan khas oleh pasien. Nyeri biasanya dirasakan pada dada sebelah kiri, menyebar ke bahu, punggung, dan tidak hilang dengan istirahat. Pasien yang mengalami sumbatan pada arteri koroner akan merasakan nyeri yang luar biasa. Jika anda atau teman anda mempunyai tanda dan gejala tersebut, maka hendaknya melakukan hal-hal berikut ini :
1. Segera istirahat saat anda melakukan aktivitas dan merasakan nyeri pada dada sebelah kiri.
Tindakan pertama yang paling tepat, saat merasakan nyeri dada sebelah kiri adalah dengan istirahat. Dengan beristirahat, akan menurunkan proses metabolisme dalam tubuh, sehingga kebutuhan oksigen dalam tubuh juga akan turun. Ketika kebutuhan oksigen turun, terutama kebutuhan oksigen ke jaringan jantung, maka nyeri pada jantung akan dapat dikurangi. Ketika dengan beristirahat nyeri juga tidak bisa hilang, maka segera pergi ke dokter.
2. Kurangi olahraga di malam hari
Olahraga di malam hari sebenarnya kurang bagus untuk kesehatan. Hal tersebut dikarenakan, pada kondisi malam hari, kadar oksigen di sekitar kita akan turun. Penyebabnya adalah pada malam hari, tumbuhan pun akan menyerap oksigen sebanyak-banyaknya untuk aktivitas respirasi (pernapasan), sementara di malam hari tumbuhan tidak menghasilkan oksigen karena proses fotosintesis tidak berjalan akibat cahaya matahari tidak ada. Sementara itu, ketika kita berolahraga di malam hari, tubuh kita akan banyak membutuhkan oksigen untuk proses pembakaran (energi) karena saat olah raga tubuh membutuhkan energy dalam jumlah yang sangat besar.
3. Hindari rokok
Rokok dapat memperburuk kondisi penyakit jantung koroner melalui tiga cara yaitu :
a. Menghirup asap rokok akan meningkatkan kadar karbonmonoksida (CO) darah. Hemoglobin sebagai komponen darah yang mengangkut oksigen lebih mudah terikat pada CO daripada O2. Oleh karena itu, oksigen yang disuplai ke jantung menjadi sangat berkurang, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk menghasilkan energi yang sama besarnya.
b. Asam nikonat pada tembakau akan memicu pelepasan katekolamin yang menyebabkan konstriksi (penyempitan) arteri. Aliran darah dan oksigenasi jaringan menjadi terganggu.
c. Merokok meningkatkan adhesi trombosit, sehingga mengakibatkan kemungkinan terjadinya peningkatan pembentukan thrombus.
4. Kurangi makan makanan yang mengandung kolesterol
Plasma lipid adalah asam lemak bebas yang berasal dari makanan dan sintesis lemak endogen. Hal yang merupakan komponen plasma lipid, yaitu: kolesterol, trigliserida dan fosfolipid. Kolesterol dan trigliserida merupakan dua jenis lipid yang mempunyai makna klinis penting sehubungan dengan arteosklerosis.
5. Periksa ke dokter
Dengan periksa ke dokter, kita akan diberikan obat dan juga dilakukan pemeriksaan EKG (elektrikardiogram). Jika kita benar menderita penyakit jantung, maka aka nada perubahan pada irama EKG. Setelah itu, biasanya akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan enzim jantung.
6. Jika sebelumnya anda sudah terdiagnosa penyakit jantung, usahakan selalu bawa obat ISDN (isoniazid dinitrate)
ISDN merupakan obat yang sifatnya melebarkan pembuluh darah. Dengan mengkonsumsi ISDN diharapkan pembuluh darah bisa lebar, sehingga aliran darah dan juga oksigen ke jaringan jantung akan lebih banyak. Hal tersebut diharapkan akan dapat mengurangi nyeri dalam kondisi yang darurat.
0 Komentar untuk "Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner"