Wednesday, September 17, 2014

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN TERSEDAK

Tersedak merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan yang sering kita jumpai di masyarakat. Dalam istilah medis, tersedak merupakan suatu bentuk obstruksi/sumbatan pada saluran napas. Jika ada benda asing yang masuk ke jalan napas (kecuali gas), maka tubuh akan merespon dengan reflek batuk untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Tetapi jika benda asing yang masuk ke dalam saluran napas tersebut ukurannya besar, maka dapat menyebabkan sumbatan total pada jalan napas. Adapun beberapa benda yang bisa menyebabkan sumbatan pada jalan napas diantaranya bakso, permen karet, permen, kolang-kaling, daging, dll. Ciri-ciri seseorang yang tersedak diantaranya :
1.    Korban biasanya tidak bersuara.
Korban tidak bisa bicara/tidak mengeluarkan suara karena jalan napas tertutup oleh benda asing sehingga udara tidak bisa lewat ke pita suara.
2.    Korban akan memegang leher.
Ciri khas orang yang tersedak adalah memegang leher. Kondisi tersebut untuk memberikan isyarat kepada orang lain bahwa korban sebenarnya ada masalah pada leher dan butuh pertolongan, tetapi korban tidak mampu bersuara.
Gambar 1 : Posisi korban tersedak (Sumber : http://websehat.net)
Jika anda menjumpai korban yang tersedak yang anda harus lakukan adalah :
1.    Berteriak minta tolong pada orang lain
Untuk bisa menolong orang dalam kondisi gawat darurat, kita pasti nanti akan butuh pertolongan orang lain. Oleh karena itu, berteriak minta tolong adalah merupakan salah satu bagian dari sistem program penanggulangan gawat darurat terpadu.
2.    Jika korban adalah dewasa atau anak-anak lakukan haemlich maneuver jika korban masih dalam kondisi sadar. Cara melakukan haemlich maneuver adalah :
a)    Penolong berdiri di belakang korban, posisikan tangan penolong memeluk di atas perut korban melalui ketiak korban.
b)    Sisi genggaman tangan penolong diletakkan di atas perut korban tepat pada pertengahan antara pusar dan batas pertemuan iga kiri dan kanan (tulang taju pedang).
c)    Letakkan tangan lain penolong di atas genggaman pertama lalu hentakan tangan penolong ke arah belakang dan atas (seperti mengulek) posisi kedua siku penolong ke arah luar, kemudian lakukan hentakan sambil meminta pasien membantu memuntahkannya.
d)    Lakukan berulang sampai berhasil, namun tetap harus berhati-hati.
Gambar 2 : Haemlich manuever pada korban dewasa

Gambar 3 : Posisi tangan saat melakukan haemlich manuever

Gambar 4 : Haemlich maneuver pada anak
e)    Tetapi, jika anda sendiri yang mengalami tersedak dan tidak ada teman/orang lain di sekitar anda, maka anda dapat melakukan haemlich maneuver sendiri. Caranya adalah anda dapat mencari kursi yang tidak beroda. Anda berdiri dibelakang, lalu bungkukkan tubuh anda dengan posisi perut menempel pada sandaran kursi. Lakukan hentakan sendiri.
Gambar 5 : Posisi melakukan haemlich maneuver sendirian
Ketika kita sudah berusaha melakukan haemlich maneuver tetapi korban tiba-tiba pingsan dan sumbatan belum juga keluar, segera lakukan abdominal thrust. Caranya adalah tidurkan korban dengan posisi telentang, lalu penolong berlutut diantara dua kaki korban. Letakkan punggung tangan penolong diantara tulang taju pedang dan pusar korban, lalu kaitkan dengan tangan penolong satunya lalu lakukan gerakan mendorong ke arah kepala korban.
Gambar 6 : Posisi melakukan abdominal thrust
Kontraindikasi Abdominal thrust adalah kehamilan tua dan bayi serta dewasa yang gemuk. Dianjurkan lebih baik menggunakan chest thrust (kompresi dada) atau back blows atau back slap yaitu dengan menepuk atau memukul punggung pada pertengahan daerah diantara kedua scapula. Cara melakukan back blows adalah bungkukkan atau doyongkan tubuh korban ke depan, lalu beri 5 kali dorongan/ tepukan pada punggung (diantara tulang belikat) dengan menggunakan tumit salah satu tangan. Kalau pada bayi, posisi bayi ditelungkupkan dan ditopang dangan salah satu tangan, lalu tangan yang satu memberikan dorongan. Cara melakukan pada bayi biasanya back blows dikombinasikan dengan chest thrust. Caranya adalah memberikan 5 kali dorongan pada punggung dikuti dengan pemberian 5 kali dorongan pada dada.
Gambar 7 : Teknik melakukan back blows pada bayi (Sumber :  www.rezkypratama.com)
Gambar 8 : Teknik melakukan chest thrust pada bayi (sumber : http://www.health.detik.com)

No comments:

Post a Comment