Thursday, November 12, 2015
MENGENAL LEBIH DEKAT HIV/AIDS
HIV/Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang atau menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS/Acquired Immune Deficiancy Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV. Kasus HIV/AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1981 oleh ahli kesehatan di Kota Los Angeles, Amerika Serikat. Saat itu, seorang ahli kesehatan ketika sedang melakukan penelitian terhadap empat pemuda/mahasiswa. Keempat pemuda tadi menderita pneumonia (Pneumonic Carinii) yang disertai dengan penurunan kekebalan tubuh (imunitas). Dari hasil penelitian tersebut, para ahli kesehatan menemukan jalan untuk penemuan penyakit AIDS.
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie pada tahun 1983 dan NIH (institut kesehatan nasional) di Amerika Serikat yang dipimpin Dr. Robert Gallo pada tahun 1984. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebagai nama virus tersebut yang dikenal sampai sekarang.
Di Indonesia, HIV/AIDS pertama kali ditemukan di propinsi Bali pada tahun 1987. Dari tahun 1987 sampai sekarang jumlah penderita HIV/AIDS yang terlaporkan terus mengalami peningkatan. Jumlah kumulatif kasus penderita yang terinfeksi HIV/AIDS di Indonesia dari tahun 1987 sampai bulan September 2014 sebanyak 150.296 orang, sedangkan total kumulatif kasus AIDS sebanyak 55.799 orang, dengan jumlah penderita terbanyak pada rentang usia produktif yaitu 25-49 tahun.
HIV dapat ditularkan dari penderita ke orang lain melalui beberapa hal, diantaranta melalui kontak seksual, tranfusi darah, transmisi vertikal, dan dari petugas kesehatan. Yang dimaksud dengan kontak seksual adalah melakukan hubungan seksual yang berisiko dengan pasangan yang mengidap HIV/AIDS. Kontak seksual melalui genital, anal maupun oral seks dengan pasangan yang terinfeksi HIV/AIDS dapat menularkan virus HIV. Selain itu, HIV/AIDS juga dapat ditularkan melalui proses tranfusi darah, serta penggunaan jarum suntik yang bergantian pada pecandu narkoba. Seperti yang kita tahu bahwa HIV juga dapat ditularkan melalui media darah. Penularan HIV/AIDS secara vertical merupakan penularan dari ibu kepada janin yang dikandungnya. Untuk menekan angka kejadian penularan HIV secara vertical maka para Ibu yang sedang hamil juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Selain itu untuk wanita yang positif terinfeksi HIV dianjurkan untuk tidak mengandung/hamil agar penularan secara vertical dari ibu ke janin bisa ditekan. Sedangkan pada ibu hamil yang positif terinfeksi HIV maka dianjurkan untuk penanganan proses melahirkan secara Caesar, karena kelahiran secara spontan akan meningkatkan risiko penularan HIV ke janin.
No comments:
Post a Comment