MENGENAL GANGGUAN JIWA : MENARIK DIRI

A.    Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dari orang lain (Rawlins, 1993).
Isolasi sosial merupakan kesendirian yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai beban oleh orang lain dan sebagai fase negatif yang mengancam ( NANDA, 2001-2002 ).
Menurut Towsend, M.C. (1998 :152) isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena yang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam dirinya.

B.    Penyebab / Etiologi
•    Faktor Predisposisi
Faktor perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan ini menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri sendiri, dan kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.
•    Faktor Presipitasi
    Stressor sosial budaya
Stressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam membina hubungan dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang labil, yang dirawat di rumah sakit.
    Stressor psikologis
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. Intensitas kecemasan yang ekstrim dan memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah diyakini akan menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan (menarik diri).

C.    Manifestasi Klinik
Tanda dan Gejala dari menarik diri adalah :
o    Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.
o    Menghindar dari orang lain (menyendiri).
o    Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat.
o    Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk.
o    Berdiam diri di kamar/ klien kurang mobilitas.
o    Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap.
o    Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
o    Posisi janin saat tidur.

D.    Penatalaksanaan
•    Tindakan Psikoterapeutik
Psikoterapi suportif individual atau kelompok sangat membantu karena berhubungan dengan praktis dengan maksud mempersiapkan klien kembali ke masyarakat, untuk mendorong klien bergaul dengan orang lain, klien lain, perawat dan dokter. Maksudnya supaya klien tidak mengasingkan diri karena dapat membentuk kebiasaan yang kurang baik, dianjurkan untuk mengadakan permainan atau latihan bersama, seperti terapi modalitas yang terdiri dari:
a)    Terapi aktivitas
1)    Terapi seni
Fokus: untuk mengekspresikan perasaan melalui berbagai pekerjaan seni
2)    Terapi musik
Fokus: mendengar, memainkan alat musik, bernyanyi. Yaitu menikmati dengan relaksasi musik yang disukai klien.
3)    Terapi menari
Fokus pada: ekspresi perasaan melalui gerakan tubuh
4)    Terapi relaksasi
Belajar dan praktek relaksasi dalam kelompok
Rasional: untuk koping/ perilaku maladaptif/ deskriptif, meningkatkan partisipasi dan kesenangan klien dalam kehidupan
b)    Terapi sosial
Klien belajar bersosialisasi secara bertahap dengan perawat, klien lain, perawat lain, keluarga/kelompok/ masyarakat
c)    Terapi kelompok
1.    Kelompok terapeutik
2.    Terapi aktivitas kelompok
•    Tindakan Psikofarmaka
Psikofarmaka adalah obat – obatan kimia, yaitu obat – obatan psikotropika, yang dapat mempengaruhi bagian – bagian otak tertentu dan menekan atau mengurangi atau menghilangkan gejala – gejala tertentu pada penderita. Macam –macam psikofarmaka (Suseno, 2009) :
a)    Golongan anti psikotik
Digunakan untuk menghilangkan gejala psikotik seperti waham dan halusinasi ,penghayatan diri.Untuk obat jenis konvesional biasanya hanya mampu menghilangkan gejala psitip saja, tetapi obat jenis atipkal bisa menghilangka gejala positip dan gejala negatip. Jenisnya meliputi chlorpromazine (promagtil,largagtil), haloperidol (haldol2mg,5mg), trifluoperazine (stelasin 2mg 5mg), perphenazine, fluphenazine, thioridazine (meleril), pimozide, clozapine (clozaril), sulpirideh, risperidone (persidal), quetiapine, olanzapine.
b)    Golongan anti cemas
Obat ini memberi kasiat menghilangkan rasa cemas melalui penguatan inhibitor GABA (gama acid amino biturat). Untuk terapi-terapi seperti gangguan cemas umum, cemas karena stress, gangguan tidur, phobia, cemas dengan kondisi medik,  cemas karena tindakan medis, gangguan kejang, hysteria. Jenisnya meliputi diazepam (valium, valisanbe, validex), chlordiazepoxide (cetabrium), alprazolam (atarax, xanax), clobazam, lorazepam (ativan), buspirone, hidroxyzine, bromazepam.
c)    Golongan anti depresi
Untuk pengobatan gejala depresi seperti mutisme ,hipoaktif dan disforik. Disamping itu bisa untuk mengobati keadaan panik, enurises, pada anak dengan gangguan perhatian, bumilia narkolepsi dan obsesi kumpulsif. Tiga jenis obat anti depresan yaitu golongan tricyclik,selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), monoamine oksidase inhibitor. Macam-macam anti depresan meliputi amitriptyline(trilin), imipramine, clomipramine, fluoxentine(kalcetin), srtraline(fridep), amoxapine, moclobenide, citalopram, duloxetine, venlafaxine, maprotilin, fluvoxamine, mirtazapine, paroxetine, tianeptine, mianserine.
d)    Golongan anti maniak
Untuk menghilangkan gejala manik seperti logorhoe, hiperaktive euphoria. Macam-macam anti maniak yaitu lithium carbonate, carbazepine, haloperidol.
•    Tindakan Psikosomatik
Terapi kejang listrik (ECT). Terapi kejang listrik adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang grandmall secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui electrode yang dipasang pada satu atau dua temples, dosis terapi kejang listrik 4-5 joule/detik.
0 Komentar untuk "MENGENAL GANGGUAN JIWA : MENARIK DIRI"

About Me

My photo
Assalamuálaikum. Sugeng rawuh di gubuk kami. Saya sangat senang dan berterima kasih kalau ada teman-teman yang mau berbagi ilmu di sini.

fijaytrangkil@gmail.com

Powered by Blogger.
Back To Top